Senin, 05 November 2012

Kebutuhan Gizi Selama hamil


Beberapa hal yang perlu diperhatikan selama kehamilan,yaitu diantaranya kebutuhan selama hamil yang berbeda-beda untuk setiap individu dan juga dipengaruhi oleh riwayat kesehatan dan status gizi sebelumnya, kekurangan asupan pada salah satu zat akan mengakibatkan kebutuhan terhadap sesuatu nutrisi terganggu, dan kebutuhan nutrisi yang tidak konstan selama kehamilan (Kristiyanasari, 2010; h.26).
Menurut proverawati, asufah (2009; h.37- 46) kebutuhan gizi ibu hamil adalah:
a.      Kebutuhan energi
Selama proses kehamilan terjadi peningkatan kebutuhan tubuh kalori sejalan dengan adanya peningkatan laju metabolik basal dan penambahan berat badan yang akan meningkatkan penggunaan kalori selama aktifitas. Selain itu juga akan meningkatkan penggunaan kalori selama aktifitas. Selain itu juga selama hamil, ibu membutuhkan tambahan energi/kalori untuk pertumbuhan dan perkembangan janin, plasenta, jaringan payudara, dan cadangan lemak. Kebutuhan kalori kira- kira sekitar 15% dari kalori normal. Tambahan energi yang diperlukan selama hamil yaitu 27.000- 80.000 Kkal atau 100 Kkal/hari. Sedangkan energi yang dibutuhkan oleh janin sendiri untuk tubuh dan berkembang adalah 50- 95 Kkal/kg/hari atau sekitar 175-350 Kkal/hari pada janin dengan BB 3,5 kg. Pada awal kehamilan trimester pertama kebutuhan energi masih sedikit dan terjadi sedikit peningkatan pada trimester dua. Pada trimester kedua, energi digunakan untuk penambahan darah, perkembangan uterus, pertumbuhan mammae, dan penimbunan lemak. Pada trimester tiga energi digunakan untuk pertumbuhan janin dan plasenta. Berdasarkan rekomendasi yang dilakukan oleh NRC (National Research Council) pemberian tambahan energi untuk 2000Kkal/hari bagi wanita berumur 25-50 tahun dengan tambahan 300 kkal bagi ibu yang sedang hamil. Sumber energi bisa didapat dengan mengkonsumsi beras, jagung, gandum, kentang, ubi jalar, ubi kayu, dan sagu.
b.      Karbohidrat
Janin memerlukan 40 gram glukosa/ hari yang akan digunakan sebagai sumber energi. Glukosa sangat dibutuhkan karena akan membantu dalam sintesis lemak, glikogen, dan pembentukan struktur polisakarida. Glukosa sampai di fetus melalui berbagai tahapan yaitu glukosa darah maternal meningkat yang akhirnya menyebabkan glukosa mengalir menuju ke fetus. Sesampainya di fetus, kemudian fetus akan menstimulasi pengeluaran insulin dan akibatnya ibu mengalami hiperglikemia dan bayi mengalami peningkatan kadar insulin. Karbohidrat merupakan sumber utama untuk tambahan kalori yang dibutuhkan selama kehamilan. Pertumbuhan dan perkembangan janin selama dalam kandungan membutuhkan karbohidrat kompleks seperti roti, serealia, nasi dan pasta. Selain mengandung vitamin dan mineral, karbohidrat kompleks juga meningkatkan asupan serat yang dianjurkan selama hamil untuk mencegah terjadinya konstipasi atau sulit buang air besar dan wasir (haemorroid).
Karbohidrat berfungsi sebagai sumber energi. Menurut Glade B. Curtis mengatakan bahwa tidak ada satu rekomendasi yang mengatur berapa sebenernya kebutuhan ideal karbohidrat bagi ibu hamil. Namun, beberapa ahli gizi sepakat sekitar 60% dari seluruh kalori yang dibutuhkan tubuh adalah karbohidrat. Jadi, ibu hamil membutuhkan karbohidrat sekitar 1.500 kalori. Bahan makanan yang merupakan sumber karbohidrat adalah serelia (padi-padian) dan produk olahannya, juga kentang, umbi dan jagung. Namun, karena tidak semua sumber karbohidrat baik, maka ibu hamil harus bisa memilih yang tepat. Misalnya sumber karbohidrat yang perlu dibatasi adalah gula dan makanan yang mengandung banyak gula, seperti cake, dan permen. Sedangkan karbohidrat yang sebaiknya dikonsumsi adalah karbohidrat kompleks yang terdapat pada roti gandum, kentang, serelia atau padi-padian yang tidak digiling. Jenis ini mengandung serat dan cukup kalori. Karbohidrat dapat melindungi protein terhadap pembakaran menjadi energi. Mengkonsumsi cukup karbohidrat kompleks dapat mencegah sembelit.


c.      Protein dan asam amino
Protein digunakan untuk proses pertumbuhan dan perkembangan janin, protein memiliki peran penting, selama kehamilan terjadi peningkatan protein yang signifikan yaitu 68%. Peran protein selama proses kehamilan diantaranya yaitu selain untuk pertumbuhan dan perkembangan janin juga untuk pembentukan plasenta dan cairan amnion, pertumbuhan jaringan meternal seperti pertumbuhan mammae ibu dan jaringan uterus, dan penambahan volume darah. Kebutuhan akan protein selama kehamilan tergantung pada usia kehamilan. Total protein fetal yang diperlukan selama masa gestasi berkisar antara 350-450 g. Menutut WHO tambahan protein  untuk ibu hamil adalah 0,75 gram/ kg berat badan. Secara keseluruhan jumlah protein yang diperlukan oleh ibu hamil yaitu kurang lebih 60-76 gram setiap hari atau sekitar 925 gram dari total protein yang dibutuhkan selama kehamilan. Ini dapat diartikan bahwa wanita hamil membutuhkan protein 10-15 gram lebih tinggi dari kebutuhan wanita tidak hamil. Protein tersebut dibutuhkan untuk pembentukan jaringan baru, maupun plasenta dan janin. Protein juga dibutuhkan untuk mendukung pertumbuhan dan diferensiasi sel. Sumber protein bisa didapat melalui protein hewani dan nabati. Protein hewani meliputi daging, ikan, unggas, telur dan kerang. Sedang bahan makanan sumber protein nabati adalah kacang- kacangan seperti tahu, tempe, oncom, dan selai kacang. Selain itu, karena protein yang berasal dari ternak juga kaya dengan lemak, maka seimbangkan asupan protein hewani dan nabati. Pilih bahan makanan protein hewani yang berlemak rendah.
d.      Lemak
Asam lemak Eicosapentanoic Acid (EPA) dan Docosahexanoic Acid (DHA) memainkan peranan penting untuk pertumbuhan dan perkembangan fetus, khususnya untuk mata dan otak. Pertumbuhan dan perkembangan janin selama dalam kandungan membutuhkan lemak sebagai sumber kalori utama. Lemak merupakan sumber tenaga yang vital dan untuk pertumbuhan jaringan plasenta. Pada kehamilan yang nornal kadar lemak dalam aliran darah akan meningkat pada akhir trimester III. Tubuh wanita hamil juga menyimpan lemak yang akan mendukung persiapan untuk menyusui setalah bayi lahir.
Lemak dibutuhkan tubuh terutama untuk membentuk energi dan serta perkembangan sistem syaraf janin. Oleh karena itu,ibu hamil tidak boleh sampai kurang mengkonsumsi lemak tubuh. Sebaliknya, bila asupannya berlebih dikhawatirkan berat badan ibu hamil akan meningkat tajam. Keadaan ini akan menyulitkan ibu hamil sendiri dalam menjalani kehamilan dan pasca persalinan. Karena itu ibu hamil dianjurkan makan makanan yang mengandung lemak tidak lebih dari 25% dari seluruh kalori yang dikonsumsi sehari. Bila hal ini sudah dilakukan, maka sebenarnya sudah dapat memenuhi kebutuhan lamak tubuhnya. Pilihan jenis lemaknya yaitu yang mengandung asam lemak esensial (ALE). Lemak ini tidak dapat dibuat tubuh dan harus diperoleh dari makanan. Bahan maknannya antara lain kacang- kacangan, biji- bijian dan hasil olahannya.
e.      Vitamin
Vitamin yang larut dalam lemak
1)  Vitamin A
          Vitamin A dari ibu dibutuhkan oleh janin yaitu kurang dari 25 mg/ hari, sedangkan vitamin A yang dibutuhkan pada trimester III yaitu berkisar 200 mg/ hari. Ibu yang sedang hamil sebaiknya jangan terlalu sering mengkonsumsi vitamin A dalam jumlah yang besar karena akan menjadi stimulator yang mengakibatkan teratogen. Vitamin A mengalami peningkatan 25% dari sebelum hamil. Vitamian A berfungsi untuk membantu proses pertumbuhan sel dan jaringan tulang, mata, rambut, kulit, dan organ dalam dan fungsi rahim. Sumbernya adalah kuning telur, ikan dan hati. Sumber provitamin A atau karoten adalah wortel, labu kuning, bayam, kangkung, dan buah- buahan berwarna kemarah- merahan.
2)  Vitamin D
          Vitamin D dari janin berasal dari 25-OH vitamin D ibu yang berada didalam otot dan hati fetus. Pada wanita hamil konsentasi plasma meningkat dua kali lebih banyak. Peningkatan vitamin D sebanyak 100% . peningkatan ini disertai 1,25-(OH)2 vitamin D dan akhirnya menstimulasi absorbsi didalam usus halus. Kebutuhan vitamin D selma kehamilan belum diketahui secara pasti tetapi diperkirakan 10mg/ hari.
3)  Vitamin E
          Mulai diakumulasi oleh fetus pada akhir minggu ke 8- 10 usia gestasi, ketika terjadi peningkatan akumulasi lemak. Untuk tetap menjaga pertumbuhan dan perkembangan fetus yang baik diperlukan RDA (Recommended Daily Allowance Atau Asupan Harian Yang Disarankan) vitamin E yaitu sebayak 2 mg/ hari. Pada waktu hamil mengalami peningkatan 25%. Untuk ibu hamil kebutuhannya sekitar 15mg (22,5 IU) dan ibu yang menyusui sekitar 19 mg (28,5 IU). 
4)  Vitamin K
          Fungsinya belum begitu optimal pada masa kehamilan didalam fetus.
Vitamin yang larut dalam air
1)  Vitamin C
          Kebutuhan vitamin C untuk bayi pada masa kehamilan dan menjelang kelahiran yaitu berkisar antara 3-4 mg/ hari. Ibu hamil membutuhkan vitamin C sebanyak 70 mg/hari.  Untuk mencegah kekurangan vitamin C selama proses kehamilan diperlukan tambahan vitamin C sebanyak 10 mg/ hari dengan peningkatan sebanyak 33%. Dibutuhkan untuk memperkuat pembuluh darah dan mencegah perdarahan, mengurangi rasa sakit sebnayak 50% saat bekerja, mengurangi resiko infeksi setelah melahirkan dan membantu gigi dan tulang bayi.
          Asupan vitamin C dapat mencegah anemia, berperan dalam pembentukan kolagen interseluler dan proses penyembuhan luka. Selain itu untuk membangun kekuatan plasenta, meningkatkan daya tahan tubuh  terhadap infeksi dan stres, serta membantu penyerapan zat bezi. Vitamin ini dibutuhkan setiap hari dan hanya sedikit disimpan dalam tubuh. Sumber vitamin C adalah buah dan sayuran segar antara lain jeruk, kiwi, pepaya, bayam, kol, brokoli dan tomat.
2)  Thiamin
          Menggunakan status pengukuran thiamin, maternal dapat diketahui kebutuhan thiamin selama kehamilan, yaitu dengan cara memasukkan ekskresi thiamin urin dan aktifitas dari enzim thiamin dependent seperti translokasi sel merah yang akhirnya dapat digunakan sebagia indikasi adanya peningkatan thiamin selama kehamilan. Dari pengukuran tersebut didapatkan hasil yaitu terjadi peningkatan kadar thiamin dalam tubuh sehingga diperlukan adanya thiamin tambahan yaitu sebanyak 0,4 mg/hari. Thiamin meningkat selama kehamilan yaitu sebanyak 25%.

3)  Niasin dan riboflavin
          Niasin yang diperlukan selama kehamilan yaitu 2mg/ hari dan 0,3 mg/ hari dari riboflavin. Riboflavin mengalami peningkatan sebnayak 15% dan niasin sebnayak 30%.
4)  Vitamin B6
          Vitamin B6 penting untuk metabolisme asam amino. Pada masa kehamilan diperlukan intake protein yang lebih tinggi karena adanya proses pertumbuhan dan perkembangan yang pesat sehingga diperlukan juga adanya vitamin B6 yang besar untuk melakukan metabolisme dengan peningkatan 100%. Vitamin B6 dibutuhkan oleh tubuh untuk mengatasi mual dan muntah.
5)  Asam folat
          Asam folat memiliki peranan penting yaitu dalam hal pencegahan terjadinya defek tuba neural seperti spina bifida dan anensefali yang sengat berbahaya bagi perkembangan selanjutnya. Dari hasil survey mengatakan bahwa kebnyakan wanita mengkonsumsi folat lebih sedikit dari kebutuhan yaitu 0,2mg/hari dengan peningkatan 33%. RDA folat untuk wanita hamil yaitu 400mg/hari yaitu dimana terjadi peningkatan sebanyak 10% dari sebelumnya. Makanan yang kaya akan asam folat dapat dijumpai pada sayuran hijau, jus jeruk, brokoli dan asparagus. Asam folat merupakan kelompok vitamin B paling utama selama kehamilan karena dapat mencegah cacat tabung saraf (neural tube defects) seperti Spina Bifida. Ibu hamil harus meningkatkan asupan folat hingga 0,4-0,5 mg/ hari. Mengkonsumsi folat sebelum dan pada awal kehamillan dapat mencegah dari 10 kasus cacat tabung syaraf. Asam folat penting untuk perkembangan tulang, jaringan tisu dan darah karena ketiadaan amino cuka mencagah bayi mengalami kelianan. Sumber vitamin B adalah hasil ternak dan hasil olahannya, seperti daging, hati, telur, susu, keju, kacang- kacangan dan sayur- sayuran.
f.       Mineral
1)  Kalsium
          Konsentrasi kalsium serum pada janin lebih besar dari pada ibu. Pada usia kehamilan 20 minggu laju penyaluran kalsium dari ibu ke fetus mencapai 50 mg/ hari dan mencapai puncaknya apabila mendeteksi kelahiran yaitu 330 mg/ hari. Kalsium pada fetus digunakan untuk pembentukan tulang. Pada dasarnya setengah dari kalsium darah bersama dengan albumin dan albumin konsentrasinya turun selama kehamilan. Akibatnya total kalsium plasma meningkat 5% pada minggu  ke 34 usia gestasi. RDA untuk kalsium selama kehamilan adalah 1200/1500 mg/ hari. Kalsium mengandung mineral yang penting untuk pertumbuhan janin dan membentu kekuatan kaki serta punggung. Membentu efek ketenangan diri saat bekerja. Kalsium dibutuhkan untuk pembentukan tulang dan bakal gigi janin yang dimulai sejak usia kehamilan 8 minggu. Ibu hamil membutuhkan kalsium 2 kali lipat sebelum hamil yaitu sekitar 900 mg. Sumber kalsium adalah susu dan produk susu lainnya. Seperti keju, yoghurt, teri, udang kecil, dan kacang- kacangan.
2)  Magnesium
          Janin memerlukan 1 gr magnesium. Konsentrasi magnesium meningkat selama kehamilan dengan RDA 320 mg dan 50% dari magnesium diserap oleh ibu. Magnesium dibutuhkan untuk mendukung pertumbuhan dari jaringan lunak.
3)  Phospor
          RDAnya sama dengan wanita yang tidak hamil yaitu 1250 mg/hari untuk wanita hamil dibawah 19 tahun dan 700 mg/ hari untuk wanita yang lebih dari 19 tahun.
4)  Seng
          RDA wanita hamil mencapai 15 mg/ hari ini menunjukkan terdapat peningkatan 3 mg lebih tinggi dari wnaita yang tidak hamil. Selama kehamilan dan menyusui, kebutuhan seng meningkat 50%. Seng juga diperlukan untuk mengembangkan jaringan tisu, terutama otak dan jenis kelamin
5)  Sodium
          Selama kehamilan naik 5000-10000 meq/ hari sehubungan dengan peningkatan volume darah maternal.

g.    Elemen sisa
Iodine pada wnaita hamil terjadi peningkatan kebutuhan sebanyak 25 mg dengan RDA sebanyak 175 mg/ hari. Suplemen 30 mg zat besi dianjurkan untuk semua wanita selama trimester kedua dan ketiga. Zat besi lebih baik dikonsumsi  diantara waktu makan atau pada jam tidur saat lambung kosong sehingga dapat mengabsorbsi secara maksimal. Zat besi dibutuhkan untuk membentuk sel darah merah dan sangat penting untuk pertumbuhan dan metabolisme energi, disamping untuk meminimalkan peluanh terjadinya anemia. Kebutuhan zat besi menjadi dua kali lipat dibandingkan sebelum hamil. Kebutuhan zat besi ibu naik dari 18 miligram (mg) menjadi 30-60 mg/ hari. Zat besi penting untuk membuat hemoglobin dan protein di dalam sel darah merah yang membawa oksigen ke jaringan tubuh lain, membantu mencegah anemia dan perdarahan saat melahirkan, serta mencegah cacat janin. Zat besi bagi ibu hamil penting untuk pembentukan dan mempertahankan sel darah merah, sehingga bisa menjamin sirkulasi oksigen dan metabolisme zat–zat gizi yang sangat dibutuhkan ibu hamil. Selain itu jika asupan zat besi sejak awal kehamilan cukup baik maka janin akan menggunakannya untuk kebutuhan tumbuh kembangnya.
Kekurangan zat besi sejak sebelum hamil dan tidak diatasi dapat mengakibatkan ibu hamil menderita anemia. Untuk memenuhi kekurangan tersebut ibu hamil harus memenuhi kebutuhan zat besinya yaitu sekitar 45-50 mg/ hari. Kebutuhan itu dapat dipenuhi dari makanan yang kaya akan zat besi seperti daging berwarna merah, hati, ikan, kuning telur, sayuran berdaun hijau, kacang- kacangan, tempe, roti,dan sereal. Besi non hemaglobin harus dikonsumsi bersamaan buah-buahan yang mengandung vitamin C untuk meningkatkan penyerapan. Kebutuhan zat besi pada wanita hamil yaitu rata-rata mendekati 800mg. Kebutuhan ini terdiri dari, sekitar 300mg diperlukan untuk janin dan plasenta serta 500 mg lagi digunakan untuk meningkatkan massa haemoglobin maternal. Kurang lebih 200 mg lebih akan diekskresikan lewat usus, urin dan kulit. Makanan ibu hamil setiap 100 kalori akan menghasilkan sekitar 8-10 mg zat besi. Perhitungan makan 3 kali dengan 2500 kalori akan menghasilkan sekitar 20-25 mg/ hari, ibu hamil akan menghasilkan zat besi sebnayak 100 mg sehingga kebutuhan zat besi masih kurang untuk wanita hamil.  









energi untuk kehamilan yang normal, perlu tambahan kira- kira 80.000 kalori selama masa kurang lebih 280 hari. Hal ini berarti perlu tambahan ekstra sebanyak kurang lebih 300 kalori setiap hari selama hamil.
Tabel 2.1. Kebutuhan nutrisi pada perempuan tidak hamil, hamil, dan menyusui
Nutrisi
Perempuan tidak hamil (15-18 tahun)
Hamil
Menyusui
Makronutrisi



Kalori (Kcal)
2200
2500
2600
Protein (g)
55
60
65
Mikronutrisi



Vitamin larut dalam lemak



A (µg RE)
800
800
1300
D (µg)
10
10
12
E (mg TE)
8
10
12
K (µg)
55
65
65
Vitamin larut dalam air



C (µg)
60
70
95
Folat (µg)
180
400
270
Niasin (mg)
15
17
20
Riboflavin (mg)
1,3
1,6
1,8
Tiamin (mg)
1,2
1,5
1,6
Peridoksin B6 (mg)
1,6
2,2
2,1
Kobalamin (µg)
2,0
2,2
2,6
Mineral



Kalsium (mg)
1200
1200
1200
Fosfor (mg)
1200
1200
1200
Iodin (µg)
150
175
200
Iron (mg Fe Iron)
15
30
15
Magnesium (mg)
280
320
355
Zinc (mg)
12
15
19
Dikutip dari Cunningbam dalam Prawirohardjo (2008; h.181-182)
Kebutuhan makanan yang dibutuhkan untuk ibu hamil bila kondisi badan si ibu tidak terganggu, maka jumlah atau besar makanan yang dapat dimakan adalah :
1.      Pada trimester I
        Pada umur kehamilan 1-3 bulan kemungkinan terjadi berat badan menurun. Hal ini disebabkan adanya gangguan pusing, mual, muntah. Untuk itu ibu dianjurkan porsi makan kecil tapi sering. Kebutuhan energi pada trimester I meningkat secara minimal. WHO menganjurkan penambahan energi 10 Kkal untuk trimester I (Kristiyanasari, 2010).
Menurut Fairus, prasetyowati (2010; h.17-24) kebutuhan gizi ibu hamil trimester 1 diantaranya:
a.   Kalori
          Kalori dibutuhkan untuk perubahan dalam tubuh ibu hamil, meliputi pembekuan sel-sel baru, pengaliran makanan dari pembuluh darah ibu ke pembuluh darah janin melalui plasenta dan pembentukan enzim serta hormon yang mengatur pertumbuhan janin. Selama trimester pertama, wanita hamil perlu tambahan berat badan sebanyak 1-2 kg. Berdasarkan Angka Kecukupan Gizi rata-rata yang dianjurkan (Widya Pangan dan Gizi VI,1998 dalam fairus, prasetyowati 2010), ibu hamil perlu tambahan 285 Kkal setiap hari (tidak termasuk penambahan akibat perubahan temperatur, kegiatan fisik dan pertumbuhan) atau sama dengan 2485 kkal perhari.
b.   Protein
          Protein dibutuhkan untuk membangun sel-sel baru janin, termasuk sel darah, kulit, rambut, kuku dan jaringan otot. Protein juga diperlukan plasenta untuk membawa makanan ke janin dan juga pengaturan hormon sang ibu dan janin. Kebutuhan wanita hamil akan protein meningkat sampai 68% dari sebelum hamil. Jumlah protein yang harus tersedia sampai akhir kehamilan diperkirakan sebanyak 925 g yang tertimbun dalam jaringan ibu, plasenta, serta janin. Di indonesia melalui Widya Karya Nasional Pangan dan Gizi VI tahun1998 dalam fairus Prasetyowati (2010), menganjurkan penambahan protein 12g/ hari selama kehamilan. Dengan demikian dalam satu hari asupan protein dapat mencapai 75-100 g (12% dari jumlah total kalori), atau sekitar 1,3g/kg berat badan/ hari untuk gravida matur.
c.   Vitamin dan mineral
          Vitamin A dalam jumlah optimal diperlukan untuk pertumbuhan janin. Vitamin  A dalaam bentuk rational berkontribusi terhadap kualitas penglihatan anak. Vitamin BI dan B2 niasin diperlukan dalam proses metabolisme tubuh. Sedangkan vitamin B6 dan B12 berguna untuk mengatur penggunaan protein oleh tubuh. Vitamin C penting untuk membantu penyerapan zat besi selama hamil untuk mencegah anemia.
          Untuk pembentukan tulang serta persendian janin diperlukan vitamin D yang membantu penyerapan kalsium. Kalsium diperlukan untuk pertumbuhan tulang dan gigi janin.
          Magnesium juga perlu diperhatikan kecukupannya. Kekurangan megnesium biasanya dialami 5-30% bumil dengan ditandai adanya keluhan kram (nocturnal systremma). Suplementasi secara oral dari mikronutrien ini terbukti akan mengurangi keluhan kram pada ibu yang sedang mengandung.
          Vitamin E diperlukan untuk pembentukan sel-sel darah merah serta melindungi lemak dari kerusakan. Asam folat dibutuhkan diawal masa kehamilan. Kekurangan asam folat biasanya akan dikaitkan dengan tingginya risiko bayi mengalami BBLR dan bayi lahir prematur.
          Kadar kalsium dalam darah wanita hamil menurun sampai 5% dari pada wanita yang tidak hamil, meskipun mekanisme terjadinya belum sepenuhnya dipahami. Asupan kalsium yang dianjurkan kira-kira 1200 mg/hari bagi wanita hamil.
          Selama hamil volume darah ibu akan meningkat 30%. Ini berarti kebutuhan Fe atau zat besi juga meningkat. Jumlah  Fe pada bayi baru lahir 300 mg dan jumlah yang diperlukan volume darah adalah 500mg. Selama kehamilan ibu hamil menyimpan zat besi  kurang lebih 1000mg untuk keperluan janin, plasenta dan hemoglobin ibu sendiri. Berdasarkan widya karya nasional pangan dan gizi tahun 1998, seorang ibu hamil perlu tambahan zat besi rata-rata 20mg perhari. Sedangkan kebutuhan sebelum hamil atau pada kondisi normal rata-rata 26 mg perhari (umur 20-45 tahun).
2.      Trimester II
            Kebutuhan zat gizi pada trimester kedua dan ketiga perlu diperhatikan karena terkait erat dengan perkembangan intelegensi janin. Pada usia kehamilan 15-20 minggu, otak janin mengalami pertumbuhan pesat sekali. bahkan memasuki minggu ke  30 sampai bayi berusia18 bulan, otak mengalami fase pertumbuhan pesat kedua. Memasuki trimester kedua dan ketiga ibu hamil membutuhkan zat besi.
            Tambahan kalori pada trimester kedua 285 kalori setiap hari dibandingkan sebelum hamil. Konsumsi makanan yang ini setidaknya menghasilkan pertambahan bobot sekitar 8-15 kg sampai akhir trimester ketiga. Sejak trimester kedua ini diusahakan untuk menanbah bobot 0,5 kg setiap minggu. Di akhir bulan kehamilan konsumsi karbohidrat (50-60% dari total kalori) diperlukandalam takaran yang cukup untuk persiapan tenaga ibu dalam masa persalinan.
            Protein penting untuk pertumbuhan janin dan plasenta, juga untuk memenuhi kebutuhan suplai darah merah.


3.      Pada trimester III
            Pada trimester ke tiga tubuh membutuhkan vitamin B6 dalam jumlah banyak dibandingkan sebelum hamil. Vitamin ini dibutuhkan untuk membentuk protein, asam amino, darah merah, saraf otak dan otot–otot tubuh. Bila protein tercukupi, maka kebutuhan vitamin B6 akan tercukupi pula. Makanan yang banyak mengandung vitamin B6 ini antara lain ikan. Selain itu konsumsi juga bahan makanan yang mengandung omega 3 yang banyak terkandung dalam daging ikan tuna dan  almon. Omega 3 juga berperan pada perkembangan otak dan retina janin.
            Zink dibutuhkan bagi sistem imunologi (kekebalan) tubuh. Konsumsi zing juga dapat menghindari lahirnya janin prematur dan berperan dalam perkembangan otak janin, terutama trimester terakhir. Diduga kekurangan zink menyebabkan bibi sumbing. Makanan yang kaya zink antara lain daging sapi dan ikan.
            Kalsium dibutuhkan pada trimester  pertama hingga trimester ketiga, karena merupakan zat gizi penting selama kehmilan. Kebutuhan zat besi meningkat terutama pada awal trimester kedua kehamilan. Faktanya hampir 70% ibu hamil di indonesia menderita anemia. Sebab itu suplemen zat besi di upayakan untuk diberikan selama kehamilan guna memenuhi kebutuhan zat besi. Bila setiap ibu hamil memperhatikan serta berusaha memenuhi zat gizi yang berguna bagi pertumbuhan janin dalma kendungannya, bayi yang kan dilahirkan sehat.

Tabel 2.2. Kebutuhan Zat Gizi Ibu pada Masa Kehamilan
Zat Gizi
kebutuhan
kegunaan
Sumber makann
Tidak hamil
Hamil
protein
40 g
60 g
Pertumbuhan janin, cairan amnion, pertunbuhan dan perkembangan plasenta, meningkatkan air susu dan jaringan payudara,sirkulasi Hb dan protein plasma.
Susu, keju, telur, daging, biji-bijian, kacang- kacangan, serelia
kalori
2.250
2.550
Meningkatkan metabolisme manahan energi (tenaga) menghemat protein
Karbohidrat, lemak, protein, ubi- ubian
kalsium
500mg
900 mg
Pembentukan rangka dan tulang gigi janin, melindungi dari penyakit dan meningkatkan metabolisme kasium ibu
Susu, keju, biji utuh, sayuran hijau
fosfor
450mg
650mg
Pembentukan rangka dan tulang gigi janin meningkatkan metabolisme kalsium ibu
Susu, daging, hati, keju
Zat besi
26mg
56mg
Kenaikan sirkulasi darah dan Hb
Hati, daging, telur, beras, sayuran mhijau, (bayam, kangkung)
magnesium
250mg
280mg
Metabolisme energi dan protein aktivator enzim pertumbuhan jaringan metabolisme sel dan penguat otot


Kacang, tahu, kakao, hasil laut, beras
yodium
150ug
175ug
Kenaikan metabolisme basal
Garam
Vitamin A
500RE
700RE
Pertumbuhan sel dan jaringan pertumbuhan gigi dan tulang
Mentega, krim, sayuran, buah-buahan
Vitamin D
200iu
400iu
Penyerapan Cl dan P menetralisasi tulang dan gigi  pertumbuhan dan pembentukan tulang bayi
Minyak hati, ikan kuning telur, susu
Vitamin E
12iu
14iu
Pembentukan sel darah merah yang sehat, antioksidan dan penguat daya tahan tubuh
Biji-bijian (gandum), telur, kacang- kacangan, minyak sayur, sayuran hijau, dan susu.
Vitamin C
60mg
70mg
Pembentukan jaringan pengikat dengan pembuluh darah, antioksidan dan penguat daya tahan tubuh
Sayuran, brokoli, buah- buahan (jeruk, tomat, pepaya)
Asam  folat
160ug- 200-400 mcg
310ug+
Perkembangan sistem saraf dan sel darah. Kebutuhan asam folat selama hamil adalah 180 mcg/hari terutama pada 12 minggu pertama kehamilan. Kekurangan asam folat dapat mengganggu pembentukan otak, sampai cacat bawaan pada susunan saraf pusat maupun otak janin.
Sayuran berwarna hijau gelap, seperti bayam, kembang kol,dan brokoli, pada buah- buahan , asam folat banyak terdapat pada jeruk, pisang, wortel, dan tomat.
Vitamin B6






B12
2,0 mg







1,0ug
2,5 mg







1,3ug
Memperlancar metabolisme protein, merangsang pertumbuhan janin, mempercepat pembntukan sel darah,
Menjaga sistem saraf, otot dan jantung agar berfungsi secara normal
Gandum, jagung, hati, daging, telur, susu, keju, ikan, serelia dan susu kedelai yang telah fortifikasi
Riboflav n
1,0 mg
1,7mg
Memperlancar metabolisme energi dan protein
Daging, hati, beras, dan kacnag-kacangan
niasin
10 mg
11mg
Memperlancar metabolisme energi dan protein
Daging, hati, beras, dan kacang- kacangan
Sumber: data diolah dari FAO/WHO, Departemen Kesehatan republik Indonesia, dan dr. Hendrawan Nadesul dalam Prasetyono (2010; h.63-65).
Tabel 2.3. Angka Kecukupan Gizi (AKG) bagi Ibu Hamil
Vitamin dan mineral
Satuan
takaran
Trimester 1
Trimester 2
Trimester 3
energi
Kkal
+180
+300
+300
Protein
g
+17
+17
+17
Vitamin A
RE
+300
+300
+300
Vitamin D
µg
+0
+0
+0
Vitamin E
mg
+0
+0
+0
Vitamin k
µg
+0
+0
+0
Tiamin
Mg
+0.3
+0.3
+0.3
Riboflavin
Mg
+0.3
+0.3
+0.3
niasin
Mg
+4
+4
+4
Asam folat
µg
+200
+200
+200
piridokin
Mg
+0.4
+0.4
+0.4
Vitamin B12
µg
+0.2
+0.2
+0.2
Vitamin C
Mg
+10
+10
+10
kalsium
Mg
+150
+150
+150
fosfor
Mg
+0
+0
+0
magnesium
mg
+30
+30
+30
besi
mg
+0
+0
+0
yodium
µg
+50
+50
+50
seng
mg
+1.7
+1.7
+1.7
selenium
µg
+5
+5
+5
mangan
mg
+0.2
+0.2
+0.2
flour
mg
+0.2
+0.2
+0.2
Sumber: Departemen Kesehatan Republik Indonesia dalam Prastyono (2010; h.143-144)
Tabel 2.4. Kebutuhan makan ibu hamil dalam sehari
Bahan makanan
Wanita dewasa
Ibu hamil


TM 1
TM 2
TM 3
Nasi
3 ½  piring
3 ½ piring
4 piring
3 piring
Ikan
1 ½ potong
1 ½ potong
2 potong
3 potong
Tempe
3 potong
3 potong
4 potong
5 potong

Sayuran
1 ½ mangkuk
1 ½ mangkuk
3 mangkuk
3 mangkuk
Buah
2 potong
2 potong
2 potong
2 potong
Gula
5 sdm
5 sdm
5 sdm
5 sdm
Susu
-
1 gelas
1 gelas
1 gelas
Air
4 gelas
6 gelas
6 gelas
6 gelas
Sumber : Manuaba (2010; h.93)
Beberapa menu makanan ibu hamil yang baik selama masa kehamilan yaitu sebagai berikut :
Tabel 2.5. contoh menu ibu hamil
Waktu
Menu
Gram
Ukuran rumah tangga
Manfaat nutrisi
Pagi pukul 07.00
Nasi goreng
Telur dadar
Lalapan tomat dan ketimun
Sari jeruk
200
50
100


200
2 gelas
1 butir
1 gelas


1 gelas
Zat tenaga
Zat pembangun
Zat pengatur


Zat pengatur
Pukul 10.00
Bubur kacang ijo
Jus tomat
200

200
1 gelas

1gelas
Zat pembangun

Zat pengatur
Siang pukul 12.00
Nasi
Empal daging
Oseng tahu
Ca sawi dan wortel
Apel
200
100
100
100

100
2 gelas
2 potong
4 potong
1 gelas

1 buah
Zat tenaga
Zat pembangun
Zat pembangun
Zat pengatur

Zat pengatur
Pukul 15.00
Rujak buah
Susu
200
200
1 gelas
1 gelas
Zat pengatur
Zat pembangun
Malam pukul 18.00
Nasi
Ayam bakar
Tempe penyet
Lalapan
Sambal
Melon
200
100
50

100

100
2 gelas
2 potong
2 potong

1 gelas

1 potong
Zat tenaga
Zat pembangun
Zat pembangun

Zat pengatur

Zat pengatur
Pukul 21.00
Susu
200
1 gelas
Zat pembangun
Sumber : Kristiyanasari, (2010; h.78-79)