Beberapa hal yang perlu diperhatikan selama
kehamilan,yaitu diantaranya kebutuhan selama hamil yang berbeda-beda untuk
setiap individu dan juga dipengaruhi oleh riwayat kesehatan dan status gizi
sebelumnya, kekurangan asupan pada salah satu zat akan mengakibatkan kebutuhan
terhadap sesuatu nutrisi terganggu, dan kebutuhan nutrisi yang tidak konstan
selama kehamilan (Kristiyanasari, 2010; h.26).
Menurut proverawati, asufah (2009; h.37- 46) kebutuhan
gizi ibu hamil adalah:
a. Kebutuhan
energi
Selama
proses kehamilan terjadi peningkatan kebutuhan tubuh kalori sejalan dengan
adanya peningkatan laju metabolik basal dan penambahan berat badan yang akan
meningkatkan penggunaan kalori selama aktifitas. Selain itu juga akan
meningkatkan penggunaan kalori selama aktifitas. Selain itu juga selama hamil,
ibu membutuhkan tambahan energi/kalori untuk pertumbuhan dan perkembangan
janin, plasenta, jaringan payudara, dan cadangan lemak. Kebutuhan kalori kira-
kira sekitar 15% dari kalori normal. Tambahan energi yang diperlukan selama
hamil yaitu 27.000- 80.000 Kkal atau 100 Kkal/hari. Sedangkan energi yang
dibutuhkan oleh janin sendiri untuk tubuh dan berkembang adalah 50- 95
Kkal/kg/hari atau sekitar 175-350 Kkal/hari pada janin dengan BB 3,5 kg. Pada
awal kehamilan trimester pertama kebutuhan energi masih sedikit dan terjadi
sedikit peningkatan pada trimester dua. Pada trimester kedua, energi digunakan
untuk penambahan darah, perkembangan uterus, pertumbuhan mammae, dan penimbunan
lemak. Pada trimester tiga energi digunakan untuk pertumbuhan janin dan
plasenta. Berdasarkan rekomendasi yang dilakukan oleh NRC (National Research Council) pemberian tambahan energi untuk
2000Kkal/hari bagi wanita berumur 25-50 tahun dengan tambahan 300 kkal bagi ibu
yang sedang hamil. Sumber energi bisa didapat dengan mengkonsumsi beras,
jagung, gandum, kentang, ubi jalar, ubi kayu, dan sagu.
b. Karbohidrat
Janin
memerlukan 40 gram glukosa/ hari yang akan digunakan sebagai sumber energi.
Glukosa sangat dibutuhkan karena akan membantu dalam sintesis lemak, glikogen,
dan pembentukan struktur polisakarida. Glukosa sampai di fetus melalui berbagai
tahapan yaitu glukosa darah maternal meningkat yang akhirnya menyebabkan glukosa
mengalir menuju ke fetus. Sesampainya di fetus, kemudian fetus akan
menstimulasi pengeluaran insulin dan akibatnya ibu mengalami hiperglikemia dan
bayi mengalami peningkatan kadar insulin. Karbohidrat merupakan sumber utama
untuk tambahan kalori yang dibutuhkan selama kehamilan. Pertumbuhan dan
perkembangan janin selama dalam kandungan membutuhkan karbohidrat kompleks
seperti roti, serealia, nasi dan pasta. Selain mengandung vitamin dan mineral,
karbohidrat kompleks juga meningkatkan asupan serat yang dianjurkan selama
hamil untuk mencegah terjadinya konstipasi atau sulit buang air besar dan wasir
(haemorroid).
Karbohidrat
berfungsi sebagai sumber energi. Menurut Glade B. Curtis mengatakan bahwa tidak
ada satu rekomendasi yang mengatur berapa sebenernya kebutuhan ideal
karbohidrat bagi ibu hamil. Namun, beberapa ahli gizi sepakat sekitar 60% dari
seluruh kalori yang dibutuhkan tubuh adalah karbohidrat. Jadi, ibu hamil
membutuhkan karbohidrat sekitar 1.500 kalori. Bahan makanan yang merupakan
sumber karbohidrat adalah serelia (padi-padian) dan produk olahannya, juga
kentang, umbi dan jagung. Namun, karena tidak semua sumber karbohidrat baik,
maka ibu hamil harus bisa memilih yang tepat. Misalnya sumber karbohidrat yang
perlu dibatasi adalah gula dan makanan yang mengandung banyak gula, seperti
cake, dan permen. Sedangkan karbohidrat yang sebaiknya dikonsumsi adalah
karbohidrat kompleks yang terdapat pada roti gandum, kentang, serelia atau
padi-padian yang tidak digiling. Jenis ini mengandung serat dan cukup kalori.
Karbohidrat dapat melindungi protein terhadap pembakaran menjadi energi.
Mengkonsumsi cukup karbohidrat kompleks dapat mencegah sembelit.
c. Protein dan
asam amino
Protein
digunakan untuk proses pertumbuhan dan perkembangan janin, protein memiliki
peran penting, selama kehamilan terjadi peningkatan protein yang signifikan
yaitu 68%. Peran protein selama proses kehamilan diantaranya yaitu selain untuk
pertumbuhan dan perkembangan janin juga untuk pembentukan plasenta dan cairan
amnion, pertumbuhan jaringan meternal seperti pertumbuhan mammae ibu dan
jaringan uterus, dan penambahan volume darah. Kebutuhan akan protein selama
kehamilan tergantung pada usia kehamilan. Total protein fetal yang diperlukan
selama masa gestasi berkisar antara 350-450 g. Menutut WHO tambahan protein untuk ibu hamil adalah 0,75 gram/ kg berat
badan. Secara keseluruhan jumlah protein yang diperlukan oleh ibu hamil yaitu
kurang lebih 60-76 gram setiap hari atau sekitar 925 gram dari total protein
yang dibutuhkan selama kehamilan. Ini dapat diartikan bahwa wanita hamil
membutuhkan protein 10-15 gram lebih tinggi dari kebutuhan wanita tidak hamil.
Protein tersebut dibutuhkan untuk pembentukan jaringan baru, maupun plasenta
dan janin. Protein juga dibutuhkan untuk mendukung pertumbuhan dan diferensiasi
sel. Sumber protein bisa didapat melalui protein hewani dan nabati. Protein
hewani meliputi daging, ikan, unggas, telur dan kerang. Sedang bahan makanan
sumber protein nabati adalah kacang- kacangan seperti tahu, tempe, oncom, dan
selai kacang. Selain itu, karena protein yang berasal dari ternak juga kaya dengan
lemak, maka seimbangkan asupan protein hewani dan nabati. Pilih bahan makanan
protein hewani yang berlemak rendah.
d. Lemak
Asam lemak
Eicosapentanoic Acid (EPA) dan Docosahexanoic Acid (DHA) memainkan peranan
penting untuk pertumbuhan dan perkembangan fetus, khususnya untuk mata dan
otak. Pertumbuhan dan perkembangan janin selama dalam kandungan membutuhkan
lemak sebagai sumber kalori utama. Lemak merupakan sumber tenaga yang vital dan
untuk pertumbuhan jaringan plasenta. Pada kehamilan yang nornal kadar lemak
dalam aliran darah akan meningkat pada akhir trimester III. Tubuh wanita hamil
juga menyimpan lemak yang akan mendukung persiapan untuk menyusui setalah bayi
lahir.
Lemak
dibutuhkan tubuh terutama untuk membentuk energi dan serta perkembangan sistem
syaraf janin. Oleh karena itu,ibu hamil tidak boleh sampai kurang mengkonsumsi
lemak tubuh. Sebaliknya, bila asupannya berlebih dikhawatirkan berat badan ibu
hamil akan meningkat tajam. Keadaan ini akan menyulitkan ibu hamil sendiri
dalam menjalani kehamilan dan pasca persalinan. Karena itu ibu hamil dianjurkan
makan makanan yang mengandung lemak tidak lebih dari 25% dari seluruh kalori
yang dikonsumsi sehari. Bila hal ini sudah dilakukan, maka sebenarnya sudah
dapat memenuhi kebutuhan lamak tubuhnya. Pilihan jenis lemaknya yaitu yang
mengandung asam lemak esensial (ALE). Lemak ini tidak dapat dibuat tubuh dan
harus diperoleh dari makanan. Bahan maknannya antara lain kacang- kacangan,
biji- bijian dan hasil olahannya.
e. Vitamin
Vitamin yang larut dalam lemak
1) Vitamin A
Vitamin A dari ibu dibutuhkan oleh
janin yaitu kurang dari 25 mg/ hari, sedangkan vitamin A yang dibutuhkan pada
trimester III yaitu berkisar 200 mg/ hari. Ibu yang sedang hamil sebaiknya
jangan terlalu sering mengkonsumsi vitamin A dalam jumlah yang besar karena
akan menjadi stimulator yang mengakibatkan teratogen. Vitamin A mengalami
peningkatan 25% dari sebelum hamil. Vitamian A berfungsi untuk membantu proses
pertumbuhan sel dan jaringan tulang, mata, rambut, kulit, dan organ dalam dan
fungsi rahim. Sumbernya adalah kuning telur, ikan dan hati. Sumber provitamin A
atau karoten adalah wortel, labu kuning, bayam, kangkung, dan buah- buahan
berwarna kemarah- merahan.
2) Vitamin D
Vitamin D dari janin berasal dari
25-OH vitamin D ibu yang berada didalam otot dan hati fetus. Pada wanita hamil
konsentasi plasma meningkat dua kali lebih banyak. Peningkatan vitamin D
sebanyak 100% . peningkatan ini disertai 1,25-(OH)2 vitamin D dan
akhirnya menstimulasi absorbsi didalam usus halus. Kebutuhan vitamin D selma
kehamilan belum diketahui secara pasti tetapi diperkirakan 10mg/ hari.
3) Vitamin E
Mulai diakumulasi oleh fetus pada
akhir minggu ke 8- 10 usia gestasi, ketika terjadi peningkatan akumulasi lemak.
Untuk tetap menjaga pertumbuhan dan perkembangan fetus yang baik diperlukan RDA
(Recommended Daily Allowance Atau
Asupan Harian Yang Disarankan) vitamin E yaitu sebayak 2 mg/ hari. Pada waktu
hamil mengalami peningkatan 25%. Untuk ibu hamil kebutuhannya sekitar 15mg
(22,5 IU) dan ibu yang menyusui sekitar 19 mg (28,5 IU).
4) Vitamin K
Fungsinya belum begitu optimal pada
masa kehamilan didalam fetus.
Vitamin yang larut dalam air
1) Vitamin C
Kebutuhan vitamin C untuk bayi pada
masa kehamilan dan menjelang kelahiran yaitu berkisar antara 3-4 mg/ hari. Ibu
hamil membutuhkan vitamin C sebanyak 70 mg/hari. Untuk mencegah kekurangan vitamin C selama
proses kehamilan diperlukan tambahan vitamin C sebanyak 10 mg/ hari dengan
peningkatan sebanyak 33%. Dibutuhkan untuk memperkuat pembuluh darah dan
mencegah perdarahan, mengurangi rasa sakit sebnayak 50% saat bekerja,
mengurangi resiko infeksi setelah melahirkan dan membantu gigi dan tulang bayi.
Asupan vitamin C dapat mencegah
anemia, berperan dalam pembentukan kolagen interseluler dan proses penyembuhan
luka. Selain itu untuk membangun kekuatan plasenta, meningkatkan daya tahan
tubuh terhadap infeksi dan stres, serta
membantu penyerapan zat bezi. Vitamin ini dibutuhkan setiap hari dan hanya
sedikit disimpan dalam tubuh. Sumber vitamin C adalah buah dan sayuran segar
antara lain jeruk, kiwi, pepaya, bayam, kol, brokoli dan tomat.
2) Thiamin
Menggunakan status pengukuran thiamin,
maternal dapat diketahui kebutuhan thiamin selama kehamilan, yaitu dengan cara
memasukkan ekskresi thiamin urin dan aktifitas dari enzim thiamin dependent
seperti translokasi sel merah yang akhirnya dapat digunakan sebagia indikasi
adanya peningkatan thiamin selama kehamilan. Dari pengukuran tersebut
didapatkan hasil yaitu terjadi peningkatan kadar thiamin dalam tubuh sehingga
diperlukan adanya thiamin tambahan yaitu sebanyak 0,4 mg/hari. Thiamin
meningkat selama kehamilan yaitu sebanyak 25%.
3) Niasin dan
riboflavin
Niasin yang diperlukan selama
kehamilan yaitu 2mg/ hari dan 0,3 mg/ hari dari riboflavin. Riboflavin
mengalami peningkatan sebnayak 15% dan niasin sebnayak 30%.
4) Vitamin B6
Vitamin B6 penting untuk metabolisme
asam amino. Pada masa kehamilan diperlukan intake protein yang lebih tinggi
karena adanya proses pertumbuhan dan perkembangan yang pesat sehingga
diperlukan juga adanya vitamin B6 yang besar untuk melakukan metabolisme dengan
peningkatan 100%. Vitamin B6 dibutuhkan oleh tubuh untuk mengatasi mual dan
muntah.
5) Asam folat
Asam folat memiliki peranan penting
yaitu dalam hal pencegahan terjadinya defek tuba neural seperti spina bifida
dan anensefali yang sengat berbahaya bagi perkembangan selanjutnya. Dari hasil
survey mengatakan bahwa kebnyakan wanita mengkonsumsi folat lebih sedikit dari
kebutuhan yaitu 0,2mg/hari dengan peningkatan 33%. RDA folat untuk wanita hamil
yaitu 400mg/hari yaitu dimana terjadi peningkatan sebanyak 10% dari sebelumnya.
Makanan yang kaya akan asam folat dapat dijumpai pada sayuran hijau, jus jeruk,
brokoli dan asparagus. Asam folat merupakan kelompok vitamin B paling utama
selama kehamilan karena dapat mencegah cacat tabung saraf (neural tube defects) seperti Spina Bifida. Ibu hamil harus
meningkatkan asupan folat hingga 0,4-0,5 mg/ hari. Mengkonsumsi folat sebelum
dan pada awal kehamillan dapat mencegah dari 10 kasus cacat tabung syaraf. Asam
folat penting untuk perkembangan tulang, jaringan tisu dan darah karena
ketiadaan amino cuka mencagah bayi mengalami kelianan. Sumber vitamin B adalah
hasil ternak dan hasil olahannya, seperti daging, hati, telur, susu, keju,
kacang- kacangan dan sayur- sayuran.
f. Mineral
1) Kalsium
Konsentrasi kalsium serum pada janin
lebih besar dari pada ibu. Pada usia kehamilan 20 minggu laju penyaluran
kalsium dari ibu ke fetus mencapai 50 mg/ hari dan mencapai puncaknya apabila
mendeteksi kelahiran yaitu 330 mg/ hari. Kalsium pada fetus digunakan untuk
pembentukan tulang. Pada dasarnya setengah dari kalsium darah bersama dengan
albumin dan albumin konsentrasinya turun selama kehamilan. Akibatnya total
kalsium plasma meningkat 5% pada minggu
ke 34 usia gestasi. RDA untuk kalsium selama kehamilan adalah 1200/1500
mg/ hari. Kalsium mengandung mineral yang penting untuk pertumbuhan janin dan
membentu kekuatan kaki serta punggung. Membentu efek ketenangan diri saat
bekerja. Kalsium dibutuhkan untuk pembentukan tulang dan bakal gigi janin yang
dimulai sejak usia kehamilan 8 minggu. Ibu hamil membutuhkan kalsium 2 kali
lipat sebelum hamil yaitu sekitar 900 mg. Sumber kalsium adalah susu dan produk
susu lainnya. Seperti keju, yoghurt, teri, udang kecil, dan kacang- kacangan.
2) Magnesium
Janin memerlukan 1 gr magnesium.
Konsentrasi magnesium meningkat selama kehamilan dengan RDA 320 mg dan 50% dari
magnesium diserap oleh ibu. Magnesium dibutuhkan untuk mendukung pertumbuhan
dari jaringan lunak.
3) Phospor
RDAnya sama dengan wanita yang tidak
hamil yaitu 1250 mg/hari untuk wanita hamil dibawah 19 tahun dan 700 mg/ hari
untuk wanita yang lebih dari 19 tahun.
4) Seng
RDA wanita hamil mencapai 15 mg/ hari
ini menunjukkan terdapat peningkatan 3 mg lebih tinggi dari wnaita yang tidak
hamil. Selama kehamilan dan menyusui, kebutuhan seng meningkat 50%. Seng juga
diperlukan untuk mengembangkan jaringan tisu, terutama otak dan jenis kelamin
5) Sodium
Selama kehamilan naik 5000-10000 meq/
hari sehubungan dengan peningkatan volume darah maternal.
g. Elemen sisa
Iodine pada
wnaita hamil terjadi peningkatan kebutuhan sebanyak 25 mg dengan RDA sebanyak
175 mg/ hari. Suplemen 30 mg zat besi dianjurkan untuk semua wanita selama
trimester kedua dan ketiga. Zat besi lebih baik dikonsumsi diantara waktu makan atau pada jam tidur saat
lambung kosong sehingga dapat mengabsorbsi secara maksimal. Zat besi dibutuhkan
untuk membentuk sel darah merah dan sangat penting untuk pertumbuhan dan
metabolisme energi, disamping untuk meminimalkan peluanh terjadinya anemia.
Kebutuhan zat besi menjadi dua kali lipat dibandingkan sebelum hamil. Kebutuhan
zat besi ibu naik dari 18 miligram (mg) menjadi 30-60 mg/ hari. Zat besi
penting untuk membuat hemoglobin dan protein di dalam sel darah merah yang
membawa oksigen ke jaringan tubuh lain, membantu mencegah anemia dan perdarahan
saat melahirkan, serta mencegah cacat janin. Zat besi bagi ibu hamil penting
untuk pembentukan dan mempertahankan sel darah merah, sehingga bisa menjamin
sirkulasi oksigen dan metabolisme zat–zat gizi yang sangat dibutuhkan ibu
hamil. Selain itu jika asupan zat besi sejak awal kehamilan cukup baik maka
janin akan menggunakannya untuk kebutuhan tumbuh kembangnya.
Kekurangan
zat besi sejak sebelum hamil dan tidak diatasi dapat mengakibatkan ibu hamil
menderita anemia. Untuk memenuhi kekurangan tersebut ibu hamil harus memenuhi
kebutuhan zat besinya yaitu sekitar 45-50 mg/ hari. Kebutuhan itu dapat
dipenuhi dari makanan yang kaya akan zat besi seperti daging berwarna merah,
hati, ikan, kuning telur, sayuran berdaun hijau, kacang- kacangan, tempe,
roti,dan sereal. Besi non hemaglobin harus dikonsumsi bersamaan buah-buahan
yang mengandung vitamin C untuk meningkatkan penyerapan. Kebutuhan zat besi
pada wanita hamil yaitu rata-rata mendekati 800mg. Kebutuhan ini terdiri dari,
sekitar 300mg diperlukan untuk janin dan plasenta serta 500 mg lagi digunakan
untuk meningkatkan massa haemoglobin maternal. Kurang lebih 200 mg lebih akan
diekskresikan lewat usus, urin dan kulit. Makanan ibu hamil setiap 100 kalori
akan menghasilkan sekitar 8-10 mg zat besi. Perhitungan makan 3 kali dengan
2500 kalori akan menghasilkan sekitar 20-25 mg/ hari, ibu hamil akan
menghasilkan zat besi sebnayak 100 mg sehingga kebutuhan zat besi masih kurang
untuk wanita hamil.
energi untuk
kehamilan yang normal, perlu tambahan kira- kira 80.000 kalori selama masa
kurang lebih 280 hari. Hal ini berarti perlu tambahan ekstra sebanyak kurang
lebih 300 kalori setiap hari selama hamil.
Tabel 2.1.
Kebutuhan nutrisi pada perempuan tidak hamil, hamil, dan menyusui
Nutrisi
|
Perempuan
tidak hamil (15-18 tahun)
|
Hamil
|
Menyusui
|
Makronutrisi
|
|
|
|
Kalori (Kcal)
|
2200
|
2500
|
2600
|
Protein (g)
|
55
|
60
|
65
|
Mikronutrisi
|
|
|
|
Vitamin larut dalam lemak
|
|
|
|
A (µg RE)
|
800
|
800
|
1300
|
D (µg)
|
10
|
10
|
12
|
E (mg TE)
|
8
|
10
|
12
|
K (µg)
|
55
|
65
|
65
|
Vitamin larut dalam air
|
|
|
|
C (µg)
|
60
|
70
|
95
|
Folat (µg)
|
180
|
400
|
270
|
Niasin (mg)
|
15
|
17
|
20
|
Riboflavin (mg)
|
1,3
|
1,6
|
1,8
|
Tiamin (mg)
|
1,2
|
1,5
|
1,6
|
Peridoksin B6 (mg)
|
1,6
|
2,2
|
2,1
|
Kobalamin (µg)
|
2,0
|
2,2
|
2,6
|
Mineral
|
|
|
|
Kalsium (mg)
|
1200
|
1200
|
1200
|
Fosfor (mg)
|
1200
|
1200
|
1200
|
Iodin (µg)
|
150
|
175
|
200
|
Iron (mg Fe Iron)
|
15
|
30
|
15
|
Magnesium (mg)
|
280
|
320
|
355
|
Zinc (mg)
|
12
|
15
|
19
|
Dikutip dari
Cunningbam dalam Prawirohardjo (2008; h.181-182)
Kebutuhan makanan yang dibutuhkan untuk ibu hamil bila kondisi badan si ibu
tidak terganggu, maka jumlah atau besar makanan yang dapat dimakan adalah :
1.
Pada trimester I
Pada umur
kehamilan 1-3 bulan kemungkinan terjadi berat badan menurun. Hal ini disebabkan
adanya gangguan pusing, mual, muntah. Untuk itu ibu dianjurkan porsi makan
kecil tapi sering. Kebutuhan energi pada trimester I meningkat secara
minimal. WHO menganjurkan penambahan energi 10 Kkal untuk trimester I
(Kristiyanasari, 2010).
Menurut
Fairus, prasetyowati (2010; h.17-24) kebutuhan gizi ibu hamil trimester 1
diantaranya:
a. Kalori
Kalori dibutuhkan untuk perubahan
dalam tubuh ibu hamil, meliputi pembekuan sel-sel baru, pengaliran makanan dari
pembuluh darah ibu ke pembuluh darah janin melalui plasenta dan pembentukan
enzim serta hormon yang mengatur pertumbuhan janin. Selama trimester pertama,
wanita hamil perlu tambahan berat badan sebanyak 1-2 kg. Berdasarkan Angka
Kecukupan Gizi rata-rata yang dianjurkan (Widya Pangan dan Gizi VI,1998 dalam
fairus, prasetyowati 2010), ibu hamil perlu tambahan 285 Kkal setiap hari
(tidak termasuk penambahan akibat perubahan temperatur, kegiatan fisik dan
pertumbuhan) atau sama dengan 2485 kkal perhari.
b. Protein
Protein dibutuhkan untuk membangun
sel-sel baru janin, termasuk sel darah, kulit, rambut, kuku dan jaringan otot.
Protein juga diperlukan plasenta untuk membawa makanan ke janin dan juga
pengaturan hormon sang ibu dan janin. Kebutuhan wanita hamil akan protein
meningkat sampai 68% dari sebelum hamil. Jumlah protein yang harus tersedia
sampai akhir kehamilan diperkirakan sebanyak 925 g yang tertimbun dalam
jaringan ibu, plasenta, serta janin. Di indonesia melalui Widya Karya Nasional
Pangan dan Gizi VI tahun1998 dalam fairus Prasetyowati (2010), menganjurkan
penambahan protein 12g/ hari selama kehamilan. Dengan demikian dalam satu hari
asupan protein dapat mencapai 75-100 g (12% dari jumlah total kalori), atau
sekitar 1,3g/kg berat badan/ hari untuk gravida matur.
c. Vitamin dan
mineral
Vitamin A dalam jumlah optimal
diperlukan untuk pertumbuhan janin. Vitamin
A dalaam bentuk rational berkontribusi terhadap kualitas penglihatan
anak. Vitamin BI dan B2 niasin diperlukan dalam proses metabolisme tubuh.
Sedangkan vitamin B6 dan B12 berguna untuk mengatur penggunaan protein oleh
tubuh. Vitamin C penting untuk membantu penyerapan zat besi selama hamil untuk
mencegah anemia.
Untuk pembentukan tulang serta persendian
janin diperlukan vitamin D yang membantu penyerapan kalsium. Kalsium diperlukan
untuk pertumbuhan tulang dan gigi janin.
Magnesium juga perlu diperhatikan
kecukupannya. Kekurangan megnesium biasanya dialami 5-30% bumil dengan ditandai
adanya keluhan kram (nocturnal systremma).
Suplementasi secara oral dari mikronutrien ini terbukti akan mengurangi keluhan
kram pada ibu yang sedang mengandung.
Vitamin E diperlukan untuk pembentukan
sel-sel darah merah serta melindungi lemak dari kerusakan. Asam folat
dibutuhkan diawal masa kehamilan. Kekurangan asam folat biasanya akan dikaitkan
dengan tingginya risiko bayi mengalami BBLR dan bayi lahir prematur.
Kadar kalsium dalam darah wanita hamil
menurun sampai 5% dari pada wanita yang tidak hamil, meskipun mekanisme
terjadinya belum sepenuhnya dipahami. Asupan kalsium yang dianjurkan kira-kira
1200 mg/hari bagi wanita hamil.
Selama hamil volume darah ibu akan
meningkat 30%. Ini berarti kebutuhan Fe atau zat besi juga meningkat.
Jumlah Fe pada bayi baru lahir 300 mg
dan jumlah yang diperlukan volume darah adalah 500mg. Selama kehamilan ibu
hamil menyimpan zat besi kurang lebih
1000mg untuk keperluan janin, plasenta dan hemoglobin ibu sendiri. Berdasarkan
widya karya nasional pangan dan gizi tahun 1998, seorang ibu hamil perlu
tambahan zat besi rata-rata 20mg perhari. Sedangkan kebutuhan sebelum hamil
atau pada kondisi normal rata-rata 26 mg perhari (umur 20-45 tahun).
2.
Trimester II
Kebutuhan zat gizi pada trimester
kedua dan ketiga perlu diperhatikan karena terkait erat dengan perkembangan
intelegensi janin. Pada usia kehamilan 15-20 minggu, otak janin mengalami
pertumbuhan pesat sekali. bahkan memasuki minggu ke 30 sampai bayi berusia18 bulan, otak
mengalami fase pertumbuhan pesat kedua. Memasuki trimester kedua dan ketiga ibu
hamil membutuhkan zat besi.
Tambahan kalori pada trimester kedua
285 kalori setiap hari dibandingkan sebelum hamil. Konsumsi makanan yang ini
setidaknya menghasilkan pertambahan bobot sekitar 8-15 kg sampai akhir
trimester ketiga. Sejak trimester kedua ini diusahakan untuk menanbah bobot 0,5
kg setiap minggu. Di akhir bulan kehamilan konsumsi karbohidrat (50-60% dari
total kalori) diperlukandalam takaran yang cukup untuk persiapan tenaga ibu
dalam masa persalinan.
Protein penting untuk pertumbuhan
janin dan plasenta, juga untuk memenuhi kebutuhan suplai darah merah.
3.
Pada trimester III
Pada trimester ke tiga tubuh
membutuhkan vitamin B6 dalam jumlah banyak dibandingkan sebelum hamil. Vitamin
ini dibutuhkan untuk membentuk protein, asam amino, darah merah, saraf otak dan
otot–otot tubuh. Bila protein tercukupi, maka kebutuhan vitamin B6 akan
tercukupi pula. Makanan yang banyak mengandung vitamin B6 ini antara lain ikan.
Selain itu konsumsi juga bahan makanan yang mengandung omega 3 yang banyak
terkandung dalam daging ikan tuna dan
almon. Omega 3 juga berperan pada perkembangan otak dan retina janin.
Zink dibutuhkan bagi sistem
imunologi (kekebalan) tubuh. Konsumsi zing juga dapat menghindari lahirnya
janin prematur dan berperan dalam perkembangan otak janin, terutama trimester
terakhir. Diduga kekurangan zink menyebabkan bibi sumbing. Makanan yang kaya
zink antara lain daging sapi dan ikan.
Kalsium dibutuhkan pada
trimester pertama hingga trimester
ketiga, karena merupakan zat gizi penting selama kehmilan. Kebutuhan zat besi
meningkat terutama pada awal trimester kedua kehamilan. Faktanya hampir 70% ibu
hamil di indonesia menderita anemia. Sebab itu suplemen zat besi di upayakan
untuk diberikan selama kehamilan guna memenuhi kebutuhan zat besi. Bila setiap
ibu hamil memperhatikan serta berusaha memenuhi zat gizi yang berguna bagi
pertumbuhan janin dalma kendungannya, bayi yang kan dilahirkan sehat.
Tabel 2.2.
Kebutuhan Zat Gizi Ibu pada Masa Kehamilan
Zat Gizi
|
kebutuhan
|
kegunaan
|
Sumber makann
|
|
Tidak hamil
|
Hamil
|
|||
protein
|
40 g
|
60 g
|
Pertumbuhan janin, cairan amnion,
pertunbuhan dan perkembangan plasenta, meningkatkan air susu dan jaringan
payudara,sirkulasi Hb dan protein plasma.
|
Susu, keju, telur, daging,
biji-bijian, kacang- kacangan, serelia
|
kalori
|
2.250
|
2.550
|
Meningkatkan metabolisme manahan
energi (tenaga) menghemat protein
|
Karbohidrat, lemak, protein, ubi-
ubian
|
kalsium
|
500mg
|
900 mg
|
Pembentukan rangka dan tulang gigi
janin, melindungi dari penyakit dan meningkatkan metabolisme kasium ibu
|
Susu, keju, biji utuh, sayuran
hijau
|
fosfor
|
450mg
|
650mg
|
Pembentukan rangka dan tulang gigi
janin meningkatkan metabolisme kalsium ibu
|
Susu, daging, hati, keju
|
Zat besi
|
26mg
|
56mg
|
Kenaikan sirkulasi darah dan Hb
|
Hati, daging, telur, beras,
sayuran mhijau, (bayam, kangkung)
|
magnesium
|
250mg
|
280mg
|
Metabolisme energi dan protein
aktivator enzim pertumbuhan jaringan metabolisme sel dan penguat otot
|
Kacang, tahu, kakao, hasil laut,
beras
|
yodium
|
150ug
|
175ug
|
Kenaikan metabolisme basal
|
Garam
|
Vitamin A
|
500RE
|
700RE
|
Pertumbuhan sel dan jaringan
pertumbuhan gigi dan tulang
|
Mentega, krim, sayuran,
buah-buahan
|
Vitamin D
|
200iu
|
400iu
|
Penyerapan Cl dan P menetralisasi
tulang dan gigi pertumbuhan dan
pembentukan tulang bayi
|
Minyak hati, ikan kuning telur,
susu
|
Vitamin E
|
12iu
|
14iu
|
Pembentukan sel darah merah yang
sehat, antioksidan dan penguat daya tahan tubuh
|
Biji-bijian (gandum), telur,
kacang- kacangan, minyak sayur, sayuran hijau, dan susu.
|
Vitamin C
|
60mg
|
70mg
|
Pembentukan jaringan pengikat
dengan pembuluh darah, antioksidan dan penguat daya tahan tubuh
|
Sayuran, brokoli, buah- buahan
(jeruk, tomat, pepaya)
|
Asam folat
|
160ug- 200-400 mcg
|
310ug+
|
Perkembangan sistem saraf dan sel
darah. Kebutuhan asam folat selama hamil adalah 180 mcg/hari terutama pada 12
minggu pertama kehamilan. Kekurangan asam folat dapat mengganggu pembentukan
otak, sampai cacat bawaan pada susunan saraf pusat maupun otak janin.
|
Sayuran berwarna hijau gelap,
seperti bayam, kembang kol,dan brokoli, pada buah- buahan , asam folat banyak
terdapat pada jeruk, pisang, wortel, dan tomat.
|
Vitamin B6
B12
|
2,0 mg
1,0ug
|
2,5 mg
1,3ug
|
Memperlancar metabolisme protein,
merangsang pertumbuhan janin, mempercepat pembntukan sel darah,
Menjaga sistem saraf, otot dan
jantung agar berfungsi secara normal
|
Gandum, jagung, hati, daging,
telur, susu, keju, ikan, serelia dan susu kedelai yang telah fortifikasi
|
Riboflav n
|
1,0 mg
|
1,7mg
|
Memperlancar metabolisme energi
dan protein
|
Daging, hati, beras, dan
kacnag-kacangan
|
niasin
|
10 mg
|
11mg
|
Memperlancar metabolisme energi
dan protein
|
Daging, hati, beras, dan kacang-
kacangan
|
Sumber: data
diolah dari FAO/WHO, Departemen Kesehatan republik Indonesia, dan dr. Hendrawan
Nadesul dalam Prasetyono (2010; h.63-65).
Tabel 2.3. Angka Kecukupan Gizi (AKG) bagi Ibu Hamil
Vitamin dan mineral
|
Satuan
|
takaran
|
||
Trimester 1
|
Trimester 2
|
Trimester 3
|
||
energi
|
Kkal
|
+180
|
+300
|
+300
|
Protein
|
g
|
+17
|
+17
|
+17
|
Vitamin A
|
RE
|
+300
|
+300
|
+300
|
Vitamin D
|
µg
|
+0
|
+0
|
+0
|
Vitamin E
|
mg
|
+0
|
+0
|
+0
|
Vitamin k
|
µg
|
+0
|
+0
|
+0
|
Tiamin
|
Mg
|
+0.3
|
+0.3
|
+0.3
|
Riboflavin
|
Mg
|
+0.3
|
+0.3
|
+0.3
|
niasin
|
Mg
|
+4
|
+4
|
+4
|
Asam folat
|
µg
|
+200
|
+200
|
+200
|
piridokin
|
Mg
|
+0.4
|
+0.4
|
+0.4
|
Vitamin B12
|
µg
|
+0.2
|
+0.2
|
+0.2
|
Vitamin C
|
Mg
|
+10
|
+10
|
+10
|
kalsium
|
Mg
|
+150
|
+150
|
+150
|
fosfor
|
Mg
|
+0
|
+0
|
+0
|
magnesium
|
mg
|
+30
|
+30
|
+30
|
besi
|
mg
|
+0
|
+0
|
+0
|
yodium
|
µg
|
+50
|
+50
|
+50
|
seng
|
mg
|
+1.7
|
+1.7
|
+1.7
|
selenium
|
µg
|
+5
|
+5
|
+5
|
mangan
|
mg
|
+0.2
|
+0.2
|
+0.2
|
flour
|
mg
|
+0.2
|
+0.2
|
+0.2
|
Sumber: Departemen Kesehatan Republik Indonesia dalam
Prastyono (2010; h.143-144)
Tabel 2.4. Kebutuhan
makan ibu hamil dalam sehari
Bahan makanan
|
Wanita dewasa
|
Ibu hamil
|
||
|
|
TM 1
|
TM 2
|
TM 3
|
Nasi
|
3 ½ piring
|
3 ½ piring
|
4 piring
|
3 piring
|
Ikan
|
1 ½ potong
|
1 ½ potong
|
2 potong
|
3 potong
|
Tempe
|
3 potong
|
3 potong
|
4 potong
|
5 potong
|
Sayuran
|
1 ½ mangkuk
|
1 ½ mangkuk
|
3 mangkuk
|
3 mangkuk
|
Buah
|
2 potong
|
2 potong
|
2 potong
|
2 potong
|
Gula
|
5 sdm
|
5 sdm
|
5 sdm
|
5 sdm
|
Susu
|
-
|
1 gelas
|
1 gelas
|
1 gelas
|
Air
|
4 gelas
|
6 gelas
|
6 gelas
|
6 gelas
|
Sumber :
Manuaba (2010; h.93)
Beberapa menu makanan ibu hamil yang baik selama masa kehamilan yaitu
sebagai berikut :
Tabel 2.5. contoh menu ibu hamil
Waktu
|
Menu
|
Gram
|
Ukuran rumah tangga
|
Manfaat nutrisi
|
Pagi pukul 07.00
|
Nasi goreng
Telur dadar
Lalapan tomat dan ketimun
Sari jeruk
|
200
50
100
200
|
2 gelas
1 butir
1 gelas
1 gelas
|
Zat tenaga
Zat pembangun
Zat pengatur
Zat pengatur
|
Pukul 10.00
|
Bubur kacang ijo
Jus tomat
|
200
200
|
1 gelas
1gelas
|
Zat pembangun
Zat pengatur
|
Siang pukul 12.00
|
Nasi
Empal daging
Oseng tahu
Ca sawi dan wortel
Apel
|
200
100
100
100
100
|
2 gelas
2 potong
4 potong
1 gelas
1 buah
|
Zat tenaga
Zat pembangun
Zat pembangun
Zat pengatur
Zat pengatur
|
Pukul 15.00
|
Rujak buah
Susu
|
200
200
|
1 gelas
1 gelas
|
Zat pengatur
Zat pembangun
|
Malam pukul 18.00
|
Nasi
Ayam bakar
Tempe penyet
Lalapan
Sambal
Melon
|
200
100
50
100
100
|
2 gelas
2 potong
2 potong
1 gelas
1 potong
|
Zat tenaga
Zat pembangun
Zat pembangun
Zat pengatur
Zat pengatur
|
Pukul 21.00
|
Susu
|
200
|
1 gelas
|
Zat pembangun
|
Sumber :
Kristiyanasari, (2010; h.78-79)